GMC Tangerang adalah salah satu cabang dari GMC Indonesia yang berlokasi di Tangerang.
GMC TANGERANG
GMC TANGERANG PEDULI MASA DEPAN ANAK ANDA
Senin, 14 Februari 2011
Mengupas Metode GMC dari konsep Neuroscience
DISKUSI PAKAR – MENGUPAS METODE GMC DARI KONSEP NEUROSCIENCE
Disertai pernyataan Prof.dr.Sarlito Wirawan Sarwono selaku Guru Besar Fakultas Psikologi UI terhadap PT. GMC INDONESIA
Menyikapi kontroversi, isu-isu dan informasi yang berkembang di masyarakat tentang otak tengah (Midbrain) belakangan ini, Pihak Neuro Science Research Unit, Indonesia Neuroscience Club, Pusat Intelegensia Kementerian kesehatan RI dan PT. GMC Indonesia mengundang para pakar dan akademisi dalam acara DISKUSI PAKAR.
Diadakannya acara tersebut bertujuan untuk melakukan kajian tentang otak tengah sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan untuk melakukan pembinaan terhadap PT. GMC Indonesia selaku lembaga resmi pelatihan aktivasi otak tengah yang pertama kali membawa pelatihan ini ke Indonesia dan memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada masyarakat luas.
Acara Diskusi Pakar ini diadakan di Grand Sahid Hotel pada hari kamis, 20 Januari 2011 dan dihadiri oleh lebih dari 40 pakar/ahli terkemuka seperti Prof.dr.Sarlito Wirawan Sarwono selaku Guru Besar Fakultas Psikologi UI, dr. Kemas M.Akib Aman, SpR, MARS selaku kepala Pusat Intelegensia Kementerian Kesehatan, dr. Jofizal Jannis, Sp.S(k) dan dr. Adre Mayza, Sp.S(K) selaku Neurolog, Dr.dr Taufik Pasiak,M.pd.,M.Kes dari Neuro Science Club, Prof.dr.Soemarmo Markam, Sp.S(K) dari bagian Neurologi FKUI/RSCM, dr. Diatri Nari Lastri, Sp.S (K) selaku ketua departemen Neurologi RSCM, Dr. Jan Sudir Purba, PhD selaku Ketua Neuroscience Research Unit, etc.
Acara Diskusi Pakar ini diawali dengan pemaparan mengenai PT. GMC Indonesia oleh General Manager PT. GMC Indonesia, Ibu Lenny Marlina B.Putri. Di sesi ini, Ibu Putri menjelaskan secara komprehensif tentang sejarah, metode sampai ke kegiatan dan program pelatihan yang dilakukan oleh GMC sehingga para pakar mendapatkan gambaran yang jelas dan tepat tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh GMC.
Acara selanjutnya adalah presentasi dari para pakar/ahli. Presentasi pertama disampaikan oleh Dr.dr Taufik Pasiak,M.pd.,M.Kes dengan tema “Kapasitas Otak”. Di sesi ini dr. Taufiq Pasiak memaparkan tentang dahsyatnya kemampuan otak manusia yang tidak hanya sekedar berhubungan dengan kejeniusan dan rasionalitas, tapi ada sisi spiritual dan emotion juga. Beliau juga memaparkan konsep Time Course of Postsynaptic Response, fungsi otak tengah dan konsep whole brain (bukan hanya otak tengah saja yang menjadi fokus untuk meningkatkan kecerdasan, tetapi seluruh otak saling berhubungan untuk memaksimalkan fungsi otak).
Presentasi ke-2 disampaikan oleh dr. Jofizal Jannis, Sp.S(k) dengan tema “Fenomena Otak Tengah”. Di sesi ini dr. Jofizal memaparkan penjelasan ilmiah dari pelatihan yang dilakukan oleh GMC dengan membahas sistim sensorik, sensasi dan persepsi, rentetan kegiatan , humprey argument and blindsight. Beliau juga menjelaskan bahwa fungsi mata sebagai indera penglihatan dapat digantikan oleh indera yang lain dan melihat dengan mata tertutup adalah hal yang mungkin terjadi.
Presentasi ke-3 disampaikan oleh dr. Adre Mayza, Sp.S(K) dengan tema : “Stimulasi Otak untuk Tingkatkan Kapasitas Otak Anak”. Di sesi ini beliau memaparkan pendekatan stimulasi otak yang dilakukan oleh GMC, problematika intelegensia, pembelajaran deklaratif & non deklaratif, dominasi otak, tipe belajar dan proses kognitif, proses peningkatan kecerdasan berdasarkan fungsi otak. Presentasi terakhir disampaikan oleh Dr. Jan Sudir Purba, PhD dengan tema “Brain & Behavior”.
Sesi terakhir dalam rangkaian acara Diskusi Pakar adalah Diskusi & Tanya jawab. Dalam sesi ini para hadirin diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan kepada nara sumber. Beberapa pakar seperti Dr.dr. Siti Airiza, Sp.S dan dr. Diatri Nari Lastri, Sp.S memberikan beberapa komentar dan pertanyaan.
Prof.dr.Sarlito Wirawan Sarwono yang meninggalkan tempat lebih dahulu karena ada keperluan lain juga memberikan beberapa pernyataan via e-mail kepada Presiden Direktur GMC, Bp Donny Satiya di saat acara sedang berlangsung.
Berikut beberapa pernyataan beliau :
“Setelah mengikuti kuliah Neurologi dr 3 dokter Spesialis Syaraf dan mendengarkan penjelasan umum tentang GMC dari ibu Putri, perkenankan saya mengajukan beberapa hal.
Bukan sbg tokoh antagonis, ttp sbg masukan buat program GmC yg bgmnpun jg sdh terlanjur populer di masy. Harapan sy kita semua bs meningkatkan kualitas pelayanan GMC agar lebih berdaya guna buat masyarakat, ketimbang adu kontroversi yg malah membingungkan masy.
1. Dalam bbrp hal GMC (atau GMI? Maaf sy lupa) sudah benar. Misalnya: menganjurkan ortu utk mengubah cara mendidik anak, lbh bnyk memuji wlp anak salah, tidak memaksa belajar kalau situasi ga kondusif dll; metode training umum utk meningkatkan general condition of mind, misal: relaksasi, motivasi musik dll (dipraktikkan jg di Asia Week, ESQ dn pelatihan2 lain).
2. Bbrp point msh kontroversial, misal: brain gym dn melihat dg mata tertutup. Ini masih dianggap psedo science dn ga jelas hub-nya dg peningkatan inteligensi, shg perlu dipertimbangkan ulang.
3. Yg mutlak keliru adalah konsep AOT. Sy kira ke-3 dokter + dr Kemas sendiri, sama pendapatnya, yaitu yg distimulasi adl keseluruhan otak, bukan hny OT. Sy kira pernytaan dr Taufik sgt baik, yaitu bhw teknologi yg terbaik adl pendidikan. Dan utk mengintervensi minimal 10 hari (brp Rp tuh?), bahkan bisa berth-th, bkn hny 2 hr.
4. Dlm strategi marketing ke depan perlu diperbaiki, misal dg mengubah/hilangkan kata AOT, shg tdk ada kesan "instant" dn pembohongan".
5. Sy mengapresiasi niat baik GMC utk mendengar masukan dr berbagai pihak dan tdk hanya bersikap membela diri spt yg bnyk terjadi di Indonesia.
Wassalam,
Sarlito”
Dalam kesempatan tersebut, Bp. Donny Satiya juga menghimbau untuk waspada terhadap banyaknya lembaga pelatihan aktivasi otak tengah yang menyerupai / meniru metode GMC bahkan menggunakan nama GMC Indonesia dalam memasarkan produknya dengan memanfaatkan fenomena keberhasilan pelatihan stimulasi otak yang dilakukan oleh GMC Indonesia. Hal ini tentunya menjadi perhatian kami untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi & pelatihan stimulasi otak dari lembaga yang mempunyai lisensi resmi internasional.
Dari acara “Diskusi Pakar” tersebut, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Program pelatihan brain stimulation yang dilakukan oleh PT. GMC INDONESIA saat ini sudah sesuai dengan pendekatan ilmiah dan proses pembelajaran untuk anak-anak. Hanya saja, belum tersosialisasikan kepada masyarakat dengan baik.
2. PT. GMC INDONESIA secara resmi berada di bawah bimbingan dan pembinaan Pusat Intelegensia Kementerian Kesehatan.
3. Perubahaan penamaan “Aktivasi Otak tengah” menjadi “Brain Stimulation / Stimulasi otak” karena pada dasarnya pelatihan yg dilakukan oleh PT. GMC INDONESIA adalah men-stimulasi seluruh bagian otak (whole brain), BUKAN hanya Otak Tengah saja.
4. Hasil Diskusi Pakar ini membuka ruang bagi semua pihak yang terkait untuk melakukan penelitian lebih lanjut sehingga hasil pelatihan Brain Stimulation yang dilakukan PT. GMC INDONESIA dapat bermanfaat lebih bagi seluruh anak bangsa Indonesia.
GMC di KORAN TEMPO
GMC INDONESIA publish di KORAN TEMPO pada hari Sabtu, 29 January 2011. Artikel yang dimuat di kolom memo bisnis (hal: A11) ini mengulas hasil Pertemuan Para Pakar yang diadakan di Hotel Grand Sahid beberapa waktu lalu. Berikut detail pemberitaan di Koran Tempo:
Menyikapi kontroversi yang berkembang tentang otak tengah, Neuro Science Research Unit, Indonesia Neuroscience Club, Pusat Intelegensia Kementerian Kesehatan RI dan PT. GMC Indonesia mengundang para pakar dan akademisi dalam diskusi pakar, pada Kamis (20/1) di Jakarta. Acara ini bertujuan mengkaji otak tengah dan hasilnya dapat dijadikan acuan untuk pembinaan terhadap PT. GMC Indonesia selaku Lembaga resmi pelatihan aktivasi otak tengah yang pertama kali membawa pelatihan ini ke Indonesia, serta memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada masyarakat luas. Hadir lebih dari 40 pakar terkemuka.
Kesimpulan diskusi, Pelatihan Brain Stimulation GMC Indonesia sudah sesuai dengan pendekatan ilmiah dan proses pembelajaran untuk anak-anak, tapi belum tersosialisasikan kepada masyarakat dengan baik. GMC Indonesia resmi di bawah bimbingan dan pembinaan Pusat Intelegensia Kementerian Kesehatan. Perubahan penamaan dari Aktivasi otak tengah menjadi brain stimulation atau stimulasi otak, karena pada dasarnya pelatihan ini men-stimulasi seluruh bagian otak (Tempo, 29/01/11).
Kabar Terkini
Selasa, 25/01/2011 17:08 WIB
Terapi Aktivasi Otak Tengah Diubah Jadi Stimulasi Otak
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jakarta, Sejak diperkenalkan sekitar tahun 2005, metode aktivasi otak tengah banyak menuai kontroversi karena beberapa pakar meragukan efektivitasnya dalam meningkatkan kecerdasan. Kini para terapis tidak lagi fokus pada otak tengah saja melainkan stimulasi seluruh otak untuk hasil maksimal.
PT GMC Indonesia (Genius Mind Consultancy) selaku lembaga resmi pelatihan Aktivasi Otak Tengah (AOT) baru-baru ini juga mengganti model terapinya menjadi metode Stimulasi Otak (Brain Stimulation).
Keputusan mengganti nama dilakukan oleh setelah menerima sejumlah masukan dalam pertemuan dengan 40 ahli saraf dan psikologi di Grand Sahid Hotel Jakarta pada 20 Januari 2011.
Salah satu pakar yang hadir dalam pertemuan itu adalah Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono, seorang guru besar dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Prof Sarlito menyampaikan, nama metode AOT memberi kesan instan karena sebenarnya seluruh otak butuh diaktivasi.
"Dalam strategi marketing ke depan perlu diperbaiki, misal dengan mengubah atau menghilangkan kata AOT, sehingga tidak ada kesan instan dan pembohongan", tulis Prof Sarlito dalam email yang ditujukan kepada Presiden Direktur GMC, Donny Satiya dalam siaran pers, Selasa (25/1/2011).
Menurut Prof Sarlito, bagian otak yang perlu distimulasi bukan hanya otak tengah melainkan keseluruhan bagian otak. Selain itu, ia menilai bahwa cara terbaik untuk meningkatkan kecerdasan adalah melalui pendidikan.
Meski demikian, Prof Sarlito sepakat dengan beberapa konsep yang ditawarkan oleh GMC sebagai bagian dari AOT. Di antaranya untuk lebih sering memuji anak walaupun membuat kesalahan, tidak memaksakan untuk belajar jika situasinya tidak kondusif dan memberikan training relaksasi atau motivasi musik dalam belajar.
Berdasarkan masukan-masukan tersebut, GMC akhirnya memutuskan untuk mengubah nama AOT menjadi metode Stimulasi Otak (Brain Stimulation). Perubahan dilakukan karena pada dasarnya pelatihan yang dilakukan GMC adalah menstimulasi seluruh bagian otak (whole brain).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pelatihan GMC Tangerang
Informasi lebih lanjut hub Wati di 021 553.0966 / 0813.6466.7207 atau Riana di 0812.125.9889